Review Film Terlalu Tampan
Review Film Terlalu Tampan. Terlalu tampan, film komedi remaja ala anak Indonesia yang pernah tayang pada januari 2019, merupakan film yang diambil dari kisah webtoon milik Muhammad Ahmes Avisiena Helvin dan Savenia Melinda Sutrisno. Disutradarai Sabrina Rochelle Kalangie, film berdurasi 106 menit ini dibintangi Ari Irham sebagai Mas Kulin, bersama Rachel Amanda, Nikita Willy, Calvin Jeremy, Tarra Budiman, Marcellino Lefrandt, dan Iis Dahlia. Mengusung premis unik tentang penderitaan akibat ketampanan berlebih, film ini menggabungkan humor absurd dengan kisah persahabatan dan cinta remaja. Meski sudah tayang beberapa tahun lalu, Terlalu Tampan tetap relevan di platform streaming pada 2025, menarik perhatian generasi muda. Apa makna film ini, apa kelebihan dan kekurangannya? Berikut ulasannya! BERITA LAINNYA
Arti dan Makna Dari Film Ini
Terlalu Tampan mengisahkan Mas Kulin, remaja yang “terlalu tampan” hingga membuatnya mengurung diri di rumah karena tak tahan dikejar-kejar wanita. Keluarganya, yang juga memiliki gen ketampanan, mendorongnya masuk sekolah reguler, SMA Horridson, demi bersosialisasi. Di sana, ia bertemu Kibo dan Rere, yang melihatnya sebagai manusia biasa, bukan sekadar wajah tampan. Makna utama film ini adalah tentang penerimaan diri dan pentingnya persahabatan serta keluarga dalam menemukan jati diri. Film ini juga menyinggung bahwa ketampanan, meski dianggap kelebihan, bisa menjadi beban jika tidak diimbangi dengan kepercayaan diri dan hubungan tulus. Pesan ini disampaikan lewat humor absurd, mencerminkan realitas remaja yang sering bergumul dengan ekspektasi sosial.
Sisi Positif Dari Film Ini
Film ini sukses untuk menghibur penontonnya dengan gaya komedi rwceh spontan, seperti adegan dimana Kulin membuat sekolah perempuan menjadi gempar atau juga ceetukan keluarganya yang mengocok perut. Visualisasi absurd ala komik, didukung efek grafis dan sinematografi dinamis, mempertahankan nuansa webtoon dengan apik. Akting para pemeran, terutama Iis Dahlia sebagai Bu Suk yang “tampan” dan Calvin Jeremy sebagai Kibo yang kocak, mencuri perhatian. Ari Irham sebagai Kulin juga berhasil memerankan remaja canggung dengan pesona alami. Chemistry antara Kulin, Kibo, dan Rere menghadirkan dinamika persahabatan yang hangat. Pesan tentang penerimaan diri dan nilai keluarga disisipkan tanpa terasa menggurui, menjadikan film ini cocok untuk remaja dan keluarga. Durasi singkat dan alur yang mengalir membuatnya mudah dinikmati.
Sisi Negatif Dari Film Ini: Review Film Terlalu Tampan
Meski menghibur, Terlalu Tampan memiliki kelemahan. Alur cerita kadang terasa klise, terutama pada konflik cinta segitiga antara Kulin, Kibo, dan Rere, yang kurang memperkuat premis unik ketampanan. Beberapa perubahan dari webtoon, seperti mengubah Mas Okis menjadi kakak Kulin dan menghilangkan karakter pendukung seperti Mbah Lapan, mengecewakan penggemar setia komik. Akting Ari Irham, meski memadai, terasa kurang konsisten di momen emosional. Efek CGI di beberapa adegan juga tampak kurang mulus, mengurangi imersi. Selain itu, chemistry antara Kibo dan Rere kurang terbangun, membuat beberapa konflik terasa dipaksakan. Komedi absurdnya, meski lucu, kadang terlalu segmented, mungkin kurang klik bagi penonton yang tidak terbiasa dengan humor ala manga.
Kesimpulan: Review Film Terlalu Tampan
Terlalu Tampan adalah komedi remaja yang segar dan menghibur, mengusung pesan penerimaan diri dan pentingnya persahabatan serta keluarga, dibalut humor absurd ala webtoon. Kelebihannya terletak pada visual komikal, akting pemeran pendukung, dan penyampaian pesan yang ringan. Namun, alur klise, perubahan dari komik asli, dan efek visual yang kurang rapi menjadi catatan. Meski begitu, film ini tetap menjadi tontonan menyenangkan bagi penggemar komedi ringan dan remaja yang ingin tertawa sambil merenungi makna jati diri. Tayang di platform streaming pada 2025, Terlalu Tampan layak ditonton untuk hiburan akhir pekan bersama keluarga atau teman.