review-film-dua-hati-biru

Review Film Dua Hati Biru

Review Film Dua Hati Biru. Dirilis pada 17 April 2024, Dua Hati Biru menjadi sekuel yang dinanti-nantikan dari film fenomenal Dua Garis Biru (2019). Disutradarai oleh Gina S. Noer bersama Dinna Jasanti, film ini melanjutkan kisah Bima dan Dara, kini diperankan oleh Angga Yunanda dan Aisha Nurra Datau. Mengusung tema keluarga muda, film ini menghadirkan drama yang hangat, realistis, dan penuh emosi, menjadikannya alternatif menarik di tengah dominasi film horor di bioskop Indonesia. Hingga September 2025, Dua Hati Biru tetap relevan, tersedia di platform streaming dan masih dibicarakan karena keberhasilannya menyentuh hati penonton. Artikel ini akan mengulas ringkasan film, alasan mengapa layak ditonton, serta sisi positif dan negatifnya. BERITA BOLA

Ringkasan Singkat Mengenai Film Ini
Dua Hati Biru berfokus pada kehidupan rumah tangga Bima dan Dara setelah empat tahun berlalu sejak peristiwa Dua Garis Biru. Dara, yang kini diperankan oleh Aisha Nurra Datau, kembali dari studinya di Korea Selatan untuk membangun keluarga bersama Bima (Angga Yunanda) dan anak mereka, Adam (Farrell Rafisqy). Namun, perjalanan mereka tidak mulus. Bima, yang bekerja sebagai penjaga kolam bola di mal sambil merawat Adam, menghadapi tantangan sebagai ayah tunggal selama Dara absen. Ketika Dara kembali, ia kesulitan menjalin ikatan dengan Adam, yang lebih dekat dengan Bima dan neneknya, Yuni (Cut Mini).
Konflik muncul dari perbedaan cara pengasuhan, tekanan ekonomi, dan dinamika keluarga besar, termasuk ketegangan dengan mertua serta penyakit ayah Bima, Rudy (Arswendy Bening Swara). Film ini menggambarkan perjuangan pasangan muda dalam menyeimbangkan cinta, tanggung jawab, dan harapan pribadi, dengan latar belakang kehidupan sehari-hari yang relatable.

Kenapa Film Ini Layak Untuk Ditonton
Dua Hati Biru wajib ditonton karena berhasil menyajikan drama keluarga yang realistis dan menyentuh. Berbeda dengan Dua Garis Biru yang berfokus pada kenakalan remaja, sekuel ini mengeksplorasi konflik rumah tangga yang lebih dewasa, seperti parenting, keuangan, dan hubungan dengan keluarga besar. Cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari membuat penonton mudah terhubung, terutama mereka yang menghadapi tantangan serupa. Chemistry antara Angga Yunanda dan Aisha Nurra Datau terasa alami, dengan dialog yang penuh emosi namun tetap ringan.
Film ini juga menawarkan nostalgia budaya Indonesia, dengan penggambaran kehidupan keluarga yang otentik dan dialog yang kental dengan nilai lokal. Musik latar yang mendukung suasana emosional menambah kedalaman, membuat penonton ikut merasakan suka duka Bima dan Dara. Kehadiran aktor pendukung seperti Cut Mini dan Keanu Angelo juga memperkaya cerita. Tersedia di platform streaming per September 2025, film ini mudah diakses bagi mereka yang ingin menikmati drama keluarga yang bermakna.

Apa Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Sisi positif Dua Hati Biru terletak pada penggambaran konflik yang realistis dan emosional. Naskah karya Gina S. Noer terasa matang, dengan alur yang mengalir alami dan menghindari drama berlebihan. Akting Angga Yunanda sebagai Bima menunjukkan kedewasaan karakter yang tetap mempertahankan pesona dari film pertama, sementara Aisha Nurra Datau berhasil membawa Dara yang lebih kompleks. Peran keluarga besar, terutama ibu Bima yang diperankan Cut Mini, menambah dimensi emosional yang kuat. Sinematografi yang hangat dan musik yang mendukung suasana juga menjadi nilai tambah, menciptakan pengalaman menonton yang imersif.
Namun, ada beberapa kekurangan. Beberapa penonton merasa akhir cerita terlalu sederhana, seperti hanya momen damai tanpa penyelesaian mendalam untuk konflik yang kompleks. Pergantian pemeran Dara dari Adhisty Zara ke Aisha Nurra Datau juga memicu perbandingan, dengan beberapa penggemar merasa chemistry-nya sedikit kurang kuat dibandingkan film pertama. Selain itu, beberapa subplot, seperti hubungan Bima dengan sahabatnya, terasa kurang dieksplorasi, membuat cerita kadang kehilangan fokus. Meski begitu, kekurangan ini tidak mengurangi daya tarik film secara keseluruhan.

Kesimpulan: Review Film Dua Hati Biru
Dua Hati Biru adalah sekuel yang berhasil melanjutkan warisan Dua Garis Biru dengan kisah keluarga muda yang hangat dan relatable. Dengan alur yang realistis, akting yang kuat, dan sentuhan budaya Indonesia yang autentik, film ini layak ditonton bagi mereka yang mencari drama emosional dengan pesan mendalam. Meskipun ada kekurangan seperti akhir yang sederhana dan subplot yang kurang tergali, kelebihan film ini dalam menyampaikan konflik rumah tangga dan chemistry antarpemain menjadikannya karya yang memikat. Hingga September 2025, Dua Hati Biru tetap menjadi pilihan tepat untuk penonton yang ingin merasakan cerita tentang cinta, keluarga, dan perjuangan hidup.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *