review-film-titan-the-oceangate-disaster

Review Film Titan: The OceanGate Disaster

Review Film Titan: The OceanGate Disaster. Jakarta, 1 Agustus 2025 – Titan: The OceanGate Disaster, dokumenter Netflix yang dirilis pada 11 Juni 2025, menggali tragedi implosi kapal selam Titan pada Juni 2023, yang menewaskan lima orang, termasuk CEO OceanGate, Stockton Rush. Disutradarai Mark Monroe, film berdurasi 111 menit ini menghadirkan wawancara eksklusif, rekaman arsip, dan kesaksian whistleblower untuk merekonstruksi kegagalan perusahaan yang mengarah pada bencana. Premier di Tribeca Festival pada 6 Juni 2025, dokumenter ini memikat dengan narasi investigatifnya, menyoroti ambisi berlebihan dan kelalaian fatal. Di Indonesia, film ini menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan pecinta dokumenter dan mereka yang mengikuti berita tragedi tersebut, karena mengungkap sisi gelap eksplorasi laut dalam. BERITA LAINNYA

Arti dan Makna Dari Film Ini
Titan: The OceanGate Disaster lebih dari sekadar kronologi bencana; ia adalah peringatan tentang bahaya arogansi dan ambisi tak terkendali. Film ini menyoroti bagaimana Stockton Rush, dengan visinya menjadi pelopor eksplorasi laut dalam, mengabaikan peringatan keselamatan demi mengejar ketenaran ala Elon Musk. Melalui kisah ini, dokumenter mengkritik budaya “move fast and break things” yang kerap dipuji di dunia teknologi, menunjukkan bagaimana keputusan gegabah dapat merenggut nyawa. Film ini juga menyentuh sisi manusiawi, seperti duka keluarga korban dan frustrasi mantan karyawan yang diabaikan, mengajak penonton merenungkan etika inovasi dan tanggung jawab korporasi.

Komentar Penonton Terhadap Film Ini
Penonton memberikan respons beragam terhadap dokumenter ini. Banyak yang memuji pendekatan investigatifnya yang mendalam, terutama wawancara dengan whistleblower seperti David Lochridge, mantan Direktur Operasi Kelautan OceanGate. Penggemar dokumenter menyukai bagaimana film ini menghindari sensasionalisme, fokus pada fakta dan data teknis seperti kelemahan lambung karbon Titan. Di media sosial, penonton Indonesia mengapresiasi narasi yang menegangkan, dengan beberapa menyebutnya “seperti thriller meski sudah tahu akhirnya.” Namun, sebagian penonton merasa film ini terlalu berfokus pada Rush sebagai penutup, mengabaikan konteks sosial yang lebih luas, seperti daya tarik publik terhadap petualangan ekstrem. Ada juga yang menganggap durasinya terlalu panjang, dengan beberapa bagian terasa repetitif.

Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Secara positif, Titan: The OceanGate Disaster menonjol dengan penyusunan narasi yang rapi dan penggunaan rekaman arsip yang autentik, seperti audio Rush yang mengabaikan alarm kapal. Wawancara dengan mantan karyawan dan keluarga korban menambah kedalaman emosional, sementara visualisasi data teknis membuat isu kompleks mudah dipahami. Film ini juga berhasil sebagai kisah peringatan tanpa terjebak dalam drama berlebihan. Di sisi negatif, dokumenter ini kurang mengeksplorasi dampak global dari tragedi tersebut, seperti respons media atau obsesi publik terhadap Titanic. Beberapa penonton merasa fokus berlebihan pada Rush membuat karakter lain, seperti korban lain atau tim penyelamat, kurang tergali. Durasi hampir dua jam juga membuat beberapa segmen terasa bertele-tele, terutama menjelang akhir.

Kesimpulan: Review Film Titan: The OceanGate Disaster
Titan: The OceanGate Disaster adalah dokumenter yang kuat dan mendalam, menyajikan kisah tragis dengan pendekatan investigatif yang menarik. Meski ada kekurangan dalam eksplorasi konteks yang lebih luas dan durasi yang sedikit panjang, film ini sukses menggambarkan bagaimana ambisi tanpa etika dapat berujung pada bencana. Bagi pecinta dokumenter atau mereka yang tertarik pada isu keselamatan teknologi, film ini wajib ditonton. Dengan narasi yang memikat dan pelajaran berharga, dokumenter ini mengingatkan kita untuk selalu memprioritaskan keselamatan di atas ego dan ketenaran.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *