review-film-the-little-mermaid

Review Film The Little Mermaid

Review Film The Little Mermaid. Film The Little Mermaid (2023), adaptasi live-action dari animasi klasik Disney tahun 1989, telah menjadi sorotan sejak dirilis pada 26 Mei 2023. Disutradarai oleh Rob Marshall, film ini menghidupkan kembali kisah Ariel, putri duyung yang mendambakan kehidupan di darat, dengan sentuhan modern dan visual yang memukau. Dibintangi oleh Halle Bailey sebagai Ariel, film ini tidak hanya menarik perhatian penggemar Disney, tetapi juga memicu diskusi tentang representasi, musik, dan pembaruan dongeng klasik. Dengan pendapatan box office lebih dari $569 juta secara global, The Little Mermaid membuktikan daya tariknya yang kuat. Artikel ini akan mengulas ringkasan film, alasan popularitasnya, serta sisi positif dan negatif dari adaptasi ini. BERITA BASKET

Ringkasan Singkat dari Film Tersebut
The Little Mermaid mengisahkan Ariel, putri duyung muda yang penasaran dengan dunia manusia. Bertentangan dengan keinginan ayahnya, Raja Triton, Ariel sering mengumpulkan benda-benda manusia dan bermimpi hidup di darat. Ketika ia menyelamatkan Pangeran Eric dari kapal karam, ia jatuh cinta dan membuat kesepakatan dengan penyihir laut Ursula: suaranya ditukar dengan kaki manusia selama tiga hari untuk memenangkan hati Eric. Dengan bantuan teman-temannya—ikan Flounder, kepiting Sebastian, dan burung camar Scuttle—Ariel berusaha mengatasi rintangan, termasuk tipu muslihat Ursula, untuk menemukan cinta sejati dan kebebasan. Film ini mempertahankan inti cerita animasi, tetapi menambahkan elemen baru seperti latar belakang Eric yang lebih mendalam dan tiga lagu baru yang ditulis oleh Alan Menken dan Lin-Manuel Miranda.

Mengapa Film Ini Sangat Populer
The Little Mermaid berhasil menarik perhatian karena beberapa alasan. Pertama, pemilihan Halle Bailey sebagai Ariel menjadi berita besar, menandai langkah Disney menuju representasi yang lebih inklusif. Penampilan vokal Bailey yang kuat, terutama dalam lagu “Part of Your World,” mendapat pujian luas dan menjadi viral di media sosial, dengan klipnya ditonton jutaan kali di TikTok dan YouTube. Kedua, nostalgia memainkan peran besar; penggemar animasi aslinya, yang kini dewasa, antusias melihat interpretasi live-action dari cerita yang mereka cintai. Visual bawah laut yang memukau, diciptakan dengan teknologi CGI canggih, juga menjadi daya tarik utama, menawarkan dunia Atlantis yang penuh warna dan imersif. Lagu-lagu klasik seperti “Under the Sea” dan “Kiss the Girl” tetap memikat, sementara lagu baru seperti “Wild Uncharted Waters” menambah kedalaman emosional. Selain itu, pemasaran Disney yang agresif, termasuk merchandise dan kolaborasi dengan brand seperti Funko dan Mattel, memperluas jangkauan film ini. Meski sempat menuai kontroversi atas perubahan casting, film ini tetap mendominasi box office dan menjadi salah satu adaptasi live-action Disney tersukses.

Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini: Review Film The Little Mermaid
Secara positif, The Little Mermaid menonjol karena penampilan Halle Bailey yang memukau. Suaranya yang emosional dan aktingnya yang tulus membuat Ariel terasa segar dan relatable. Sinematografi, terutama adegan bawah laut, menawarkan visual yang spektakuler, dengan detail seperti terumbu karang dan efek air yang realistis. Musik karya Alan Menken, dipadukan dengan sentuhan modern dari Lin-Manuel Miranda, berhasil menyeimbangkan nostalgia dan inovasi. Film ini juga mendapat pujian karena memperluas karakter seperti Eric, yang diperankan oleh Jonah Hauer-King, dengan memberikan latar belakang yang lebih kaya tentang ambisinya sebagai pelaut. Namun, ada pula kekurangan. Beberapa penggemar merasa CGI pada karakter seperti Flounder dan Sebastian kurang hidup dibandingkan animasi aslinya, terasa kaku dan kurang ekspresif. Durasi film yang mencapai 2 jam 15 menit juga dianggap terlalu panjang, dengan beberapa adegan yang terasa lambat, terutama di bagian tengah. Lagu baru seperti “The Scuttlebutt” mendapat kritik karena dianggap kurang memorable dibandingkan klasik seperti “Poor Unfortunate Souls.” Selain itu, beberapa penonton merasa perubahan pada cerita asli, seperti pengurangan elemen romansa demi fokus pada pemberdayaan Ariel, membuat dinamika emosional kurang kuat.

Kesimpulan: Review Film The Little Mermaid
The Little Mermaid (2023) adalah adaptasi live-action yang ambisius, menggabungkan nostalgia dengan sentuhan modern yang relevan. Dengan Halle Bailey sebagai bintang utama, film ini menghidupkan kembali kisah Ariel dengan penuh emosi dan visual yang memukau, menjadikannya salah satu adaptasi Disney yang paling berkesan. Popularitasnya didorong oleh casting yang inklusif, musik yang kuat, dan pemasaran yang cerdas, meskipun sempat menuai kontroversi. Meski memiliki kekurangan seperti CGI yang kurang sempurna dan durasi yang panjang, film ini berhasil menangkap esensi dongeng klasik sambil menawarkan perspektif baru tentang impian dan keberanian. Bagi penggemar Disney atau mereka yang mencari hiburan keluarga yang penuh warna, The Little Mermaid adalah perjalanan bawah laut yang layak dinikmati, mengingatkan kita bahwa keberanian untuk mengejar mimpi bisa mengubah takdir.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *