Review Film Parasite
Review Film Parasite. Parasite, karya sutradara Korea Selatan Bong Joon-ho, kembali menjadi perbincangan setelah ditayangkan ulang di beberapa bioskop independen pada Agustus 2025 untuk memperingati ulang tahun kelima kemenangannya sebagai Film Terbaik di Oscar 2020. Film ini, yang meraih empat Piala Oscar, termasuk Sutradara Terbaik, tetap relevan dengan narasi tajam tentang kesenjangan sosial. Dibintangi Choi Woo-shik, Park So-dam, dan Song Kang-ho, Parasite memadukan thriller, drama, dan komedi hitam dengan cerdas. Apa makna di balik film ini, dan mengapa masih begitu digemari? Berikut ulasan singkatnya. BERITA LAINNYA
Makna Dari Film Ini
Parasite adalah kritik sosial yang mendalam tentang ketimpangan kelas, kemiskinan, dan dinamika kekuasaan. Melalui kisah dua keluarga dengan latar ekonomi berbeda, film ini menggambarkan bagaimana sistem sosial memaksa orang untuk bertahan dengan cara yang kadang tidak bermoral. Simbolisme seperti bau, tangga, dan batu menjadi metafora kuat untuk perpecahan kelas. Film ini juga mengajak penonton merenungkan moralitas tanpa menghakimi, menyoroti realitas pahit bahwa kemiskinan sering mendorong tindakan ekstrem. Pesan universalnya membuat Parasite relevan di berbagai budaya, termasuk di tengah isu kesenjangan yang masih mengemuka pada 2025.
Film Ini Menceritakan Tentang Apa
Parasite mengisahkan keluarga Kim yang miskin, hidup di apartemen kumuh, dan keluarga Park yang kaya, tinggal di mansion mewah. Keluarga Kim secara cerdik menyusup ke kehidupan keluarga Park dengan berpura-pura sebagai pekerja profesional—tutor, pembantu, dan sopir—tanpa mengungkap hubungan keluarga mereka. Rencana ini berjalan mulus hingga rahasia keluarga Park dan konflik tak terduga muncul, memicu serangkaian peristiwa dramatis yang berujung pada klimaks tragis. Dengan durasi 132 menit, film ini menyajikan alur yang penuh kejutan, menggabungkan humor, ketegangan, dan drama dalam narasi yang tak terduga.
Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Keunggulan Parasite terletak pada penyutradaraan Bong Joon-ho yang brilian, dengan sinematografi yang memukau dan transisi alur yang mulus antara genre. Akting para pemain, terutama Song Kang-ho dan Cho Yeo-jeong, menghidupkan karakter dengan kedalaman emosional. Desain produksi, seperti kontras antara rumah kumuh Kim dan mansion Park, memperkuat narasi kelas. Skripnya cerdas, penuh simbolisme, dan relevan secara global. Namun, beberapa penonton mungkin merasa ending-nya terlalu ambigu, meninggalkan pertanyaan tanpa jawaban jelas. Intensitas emosional di babak terakhir juga bisa terasa berat bagi sebagian audiens. Meski begitu, kekurangan ini tidak mengurangi dampak keseluruhan film yang hampir sempurna.
Kesimpulan: Review Film Parasite
Parasite tetap menjadi karya sinematik yang luar biasa, bahkan setelah lima tahun sejak kemenangan Oscar-nya. Makna mendalam tentang ketimpangan sosial, narasi yang kaya, dan eksekusi teknis yang brilian menjadikannya film yang wajib ditonton. Meski ada sedikit kelemahan dalam ambiguitas ending, kekuatan cerita, akting, dan penyutradaraan jauh lebih menonjol. Penayangan ulang pada Agustus 2025 adalah kesempatan emas untuk menikmati kembali atau pertama kali menyaksikan film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah pikiran tentang realitas sosial yang masih relevan hingga kini.