review-film-tropic-thunder

Review Film Tropic Thunder

Review Film Tropic Thunder. Tropic Thunder, film komedi aksi yang dirilis pada 13 Agustus 2008, kembali mencuri perhatian di 2025 setelah muncul di beberapa platform streaming dan menjadi topik hangat di media sosial. Disutradarai oleh Ben Stiller, yang juga membintangi bersama Robert Downey Jr. dan Jack Black, film ini mengolok-olok industri Hollywood dengan humor satir yang tajam. Mengisahkan sekelompok aktor yang terjebak dalam situasi perang sungguhan saat syuting film, Tropic Thunder menawarkan tawa sekaligus kritik cerdas terhadap budaya selebritas dan perfilman. Meski usianya sudah 17 tahun, film ini tetap relevan dan menghibur. Berikut ulasan tentang alur cerita, alasan film ini masih layak ditonton, serta sisi positif dan negatifnya. BERITA LAINNYA

Alur Singkat Dari Film Ini
Tropic Thunder mengikuti kisah sekelompok aktor yang syuting film perang berjudul Tropic Thunder di hutan Asia Tenggara. Tugg Speedman (Ben Stiller), bintang aksi yang kariernya meredup, berusaha bangkit dengan peran serius. Kirk Lazarus (Robert Downey Jr.), aktor metode Australia yang terobsesi dengan penghargaan, memerankan prajurit Afrika-Amerika dengan kontroversial. Jeff Portnoy (Jack Black) adalah komedian pecandu narkoba yang ingin dianggap serius, sementara Kevin Sandusky (Jay Baruchel) adalah aktor pemula yang idealis. Ketika sutradara mereka (Steve Coogan) frustrasi dengan ulah para aktor, ia memutuskan untuk syuting di hutan sungguhan untuk kesan realistis. Namun, rencana ini berantakan ketika mereka tersesat dan terlibat dengan kartel narkoba yang mengira mereka adalah tentara sungguhan. Dengan aksi konyol dan situasi absurd, para aktor harus bertahan hidup sambil menghadapi ego masing-masing, hingga akhirnya menemukan jalan pulang dengan twist kocak.

Alasan Film Ini Masih Layak Untuk Ditonton
Tropic Thunder tetap relevan di 2025 karena satirenya yang cerdas tentang Hollywood masih terasa segar. Kritik terhadap egoisme aktor, obsesi penghargaan, dan eksploitasi budaya dalam perfilman tetap sesuai dengan dinamika industri saat ini. Performa para aktor, terutama Robert Downey Jr. yang nyaris mencuri perhatian, memberikan daya tarik yang tak lekang waktu. Film ini juga menawarkan humor yang berani, dengan lelucon yang mengolok-olok stereotip dan klise film perang tanpa terasa kuno. Adegan aksi yang dikombinasikan dengan komedi fisik membuatnya cocok untuk penonton yang mencari hiburan ringan namun cerdas. Ketersediaannya di platform streaming seperti Netflix menjadikannya mudah diakses, sementara popularitasnya di media sosial, dengan meme seperti “Never go full retard,” menunjukkan bahwa film ini masih resonan dengan generasi baru.

Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Secara positif, Tropic Thunder unggul dalam performa aktor dan keberanian satirenya. Robert Downey Jr. memberikan penampilan luar biasa sebagai Kirk Lazarus, dengan akting yang lucu namun cerdas, bahkan mendapatkan nominasi Oscar untuk Aktor Pendukung Terbaik. Ben Stiller dan Jack Black juga menghibur, dengan chemistry yang kuat di antara para pemeran. Sinematografi dan efek khusus, seperti adegan ledakan awal, memberikan nuansa film perang yang autentik sekaligus kocak. Skripnya penuh dengan dialog tajam dan cameo tak terduga, seperti Tom Cruise sebagai produser gila Les Grossman, yang menjadi salah satu highlight film. Namun, ada sisi negatif. Penggunaan blackface oleh karakter Downey Jr. menuai kontroversi, meski dimaksudkan sebagai satire, dan bisa terasa ofensif bagi sebagian penonton modern. Beberapa lelucon juga terasa berlebihan atau usang, terutama yang mengandalkan stereotip. Alur cerita di paruh kedua agak melambat, dengan beberapa subplot yang kurang terfokus, seperti kisah Jeff Portnoy yang terasa kurang dieksplorasi.

Kesimpulan: Review Film Tropic Thunder
Tropic Thunder tetap menjadi komedi yang layak ditonton di 2025, berkat satirenya yang cerdas tentang Hollywood, performa akting yang brilian, dan humor yang masih mengundang tawa. Meski beberapa elemen seperti blackface kontroversial mungkin kurang diterima di era modern, kekuatan film ini terletak pada keberaniannya mengolok-olok industri perfilman dan chemistry para aktornya. Sisi positif seperti dialog tajam dan aksi kocak mengatasi kekurangan seperti alur yang sedikit goyah di beberapa bagian. Bagi penonton yang mencari komedi cerdas dengan sentuhan aksi, Tropic Thunder adalah pilihan tepat untuk mengisi malam akhir pekan. Dengan ketersediaannya di streaming dan resonansi budayanya yang masih kuat, film ini membuktikan bahwa humor berkualitas bisa bertahan melintasi waktu.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *