review-film-thunderbolts

Review Film Thunderbolts

Review Film Thunderbolts. Dirilis pada 2 Mei 2025, Thunderbolts menjadi salah satu film terbaru dari Marvel Cinematic Universe (MCU) yang mencuri perhatian dengan pendekatan antihero yang segar. Disutradarai oleh Jake Schreier, film ini mengumpulkan sekelompok karakter MCU yang kurang mendapat sorotan, seperti Yelena Belova dan Bucky Barnes, dalam sebuah petualangan penuh aksi dan emosi. Dengan performa memukau dari Florence Pugh dan narasi yang lebih fokus pada karakter ketimbang ledakan CGI, film ini dianggap sebagai angin segar di tengah kejenuhan superhero. Artikel ini akan mengulas ringkasan cerita, alasan film ini layak ditonton, serta sisi positif dan negatifnya, memberikan gambaran mengapa Thunderbolts patut diperhitungkan dalam katalog MCU. BERITA BASKET

Ringkasan Singkat Dari Film Ini
Thunderbolts mengisahkan sekelompok antihero MCU—dipimpin oleh Yelena Belova (Florence Pugh) dan Bucky Barnes (Sebastian Stan)—yang direkrut oleh Valentina Allegra de Fontaine (Julia Louis-Dreyfus) untuk misi berbahaya. Tim ini termasuk Red Guardian (David Harbour), Ghost (Hannah John-Kamen), Taskmaster (Olga Kurylenko), John Walker (Wyatt Russell), dan pendatang baru Bob (Lewis Pullman). Mereka terjebak dalam konspirasi mematikan yang memaksa mereka menghadapi trauma masa lalu sambil berjuang untuk bertahan hidup. Film berdurasi 127 menit ini mengambil pendekatan yang lebih gelap, mengeksplorasi tema kesehatan mental dan penebusan, dengan klimaks emosional yang tidak biasa untuk film MCU. Cerita diakhiri dengan petunjuk menuju proyek masa depan, menjadikannya jembatan penting dalam fase baru MCU.

Kenapa Film Ini Layak Untuk Ditonton: Review Film Thunderbolts
Thunderbolts layak ditonton karena berhasil menghadirkan sesuatu yang berbeda dalam formula MCU yang mulai terasa repetitif. Performa Florence Pugh sebagai Yelena Belova menjadi jantungan film, dengan akting yang penuh kedalaman saat ia bergulat dengan duka atas kehilangan Black Widow. Dinamika kelompok yang penuh konflik, dipadukan dengan humor cerdas dan aksi yang solid, membuat film ini menghibur sekaligus bermakna. Tema kesehatan mental, yang jarang dieksplorasi secara serius di MCU, ditangani dengan sensitivitas, terutama melalui karakter Yelena dan Bob. Selain itu, film ini menawarkan koneksi nostalgia dengan karakter seperti Red Guardian dan Bucky, sambil memperkenalkan elemen baru yang relevan untuk masa depan Avengers. Visual yang tajam dan sinematografi ala indie, berkat tim di balik Beef dan The Bear, memberikan nuansa segar yang membuat Thunderbolts menonjol.

Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Sisi positif Thunderbolts terletak pada performa aktor dan pendekatan naratifnya. Florence Pugh dan Sebastian Stan menghadirkan chemistry yang kuat, sementara David Harbour membawa humor yang seimbang sebagai Red Guardian. Lewis Pullman sebagai Bob mengejutkan dengan kedalaman emosionalnya, terutama dalam plot twist yang mengarah ke The Sentry. Penanganan tema kesehatan mental, seperti depresi Yelena dan trauma Bucky, terasa autentik dan tidak dipaksakan, menjadikan film ini lebih dari sekadar aksi superhero. Adegan aksi, meski tidak berlebihan, dieksekusi dengan baik, terutama pertarungan tim melawan ancaman tak terduga. Namun, sisi negatifnya adalah babak pertama yang terasa lambat dan kurang fokus, dengan pengenalan tim yang agak bertele-tele. Karakter Valentina Allegra de Fontaine terasa kurang kuat sebagai antagonis, dan beberapa penggemar mungkin kecewa dengan minimnya waktu layar untuk Taskmaster. Selain itu, pencahayaan yang terlalu gelap di beberapa adegan membuat detail sulit terlihat, sebuah masalah yang kerap muncul di film MCU belakangan.

Kesimpulan: Review Film Thunderbolts
Thunderbolts adalah tambahan yang menyegarkan dalam MCU, menggabungkan aksi superhero dengan eksplorasi emosional yang jarang terlihat di franchise ini. Cerita tentang antihero yang bergulat dengan masa lalu mereka, dipimpin oleh penampilan luar biasa dari Florence Pugh, menjadikan film ini menarik bagi penggemar lama maupun baru. Meski memiliki kekurangan, seperti tempo awal yang lambat dan antagonis yang kurang kuat, sisi positif seperti akting yang solid dan tema kesehatan mental membuatnya layak ditonton. Film ini berhasil membuktikan bahwa karakter-karakter “pinggiran” MCU bisa bersinar, sekaligus menyiapkan panggung untuk petualangan Avengers berikutnya. Thunderbolts adalah pengingat bahwa kekuatan sejati sebuah tim terletak pada hubungan antaranggotanya, bukan hanya pada kekuatan fisik. Bagi yang mencari film superhero dengan hati, Thunderbolts adalah pilihan yang tepat.

 

BACA SELENGKAPNYA DI..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *