Review Film Serpico
Review Film Serpico. Film Serpico yang dirilis pada 1973, kembali mencuri perhatian di akhir 2025 ini. Meski sudah berusia lebih dari lima dekade, karya sutradara Sidney Lumet ini tetap dibahas ulang, terutama karena tema korupsi polisi yang terasa sangat aktual. Berdasarkan kisah nyata Frank Serpico, polisi New York yang berani membongkar praktik suap di tubuh kepolisian, film ini dibintangi Al Pacino sebagai tokoh utama. Serpico digambarkan sebagai petugas idealis yang menolak ikut arus korupsi, meski harus membayar mahal dengan isolasi dan ancaman nyawa. Di tengah diskusi reformasi kepolisian saat ini, Serpico seperti cermin yang masih jernih mencerminkan masalah sistemik yang belum sepenuhnya hilang. INFO SLOT
Alur Cerita dan Penggambaran Realitas New York: Review Film Serpico
Serpico mengikuti perjalanan Frank Serpico dari lulusan akademi polisi yang penuh semangat hingga menjadi whistleblower yang kesepian. Alur dimulai dengan adegan dramatis Serpico tertembak di wajah, lalu flashback ke tahun-tahun awalnya di departemen kepolisian New York pada 1960-an hingga awal 1970-an. Ia menyaksikan bagaimana rekan-rekannya rutin menerima suap dari bandar judi, pedagang narkoba, hingga bisnis kecil. Serpico menolak ikut, yang membuatnya dijauhi dan sering ditempatkan di situasi berbahaya.
Sutradara Lumet berhasil menangkap nuansa gritty New York era itu, dengan syuting di lokasi asli yang membuat film terasa autentik. Tempo cerita episodik, mengikuti transfer Serpico antar divisi sambil semakin frustrasi dengan birokrasi yang melindungi korupsi. Puncaknya adalah kesaksiannya di depan Knapp Commission, yang mengungkap skala korupsi besar-besaran. Meski ada momen pribadi seperti hubungannya dengan pacar atau hobi balet, fokus utama tetap pada konflik moral yang semakin intens, membuat penonton ikut merasakan paranoia dan kemarahan Serpico.
Penampilan Al Pacino yang Ikonik: Review Film Serpico
Tak ada yang meragukan bahwa Serpico adalah kendaraan sempurna untuk Al Pacino. Di sini, ia menampilkan performa yang intens dan nuansa, mengubah Serpico dari polisi naif menjadi pria paranoid dengan jenggot panjang dan gaya hippie. Pacino berhasil menyampaikan transformasi itu secara halus, dari semangat awal hingga ledakan amarah yang khas. Perannya ini dinominasikan Academy Award untuk Aktor Terbaik, dan memenangkan Golden Globe, membuktikan bahwa ini salah satu puncak kariernya dini.
Pacino bertemu langsung dengan Serpico asli untuk persiapan, yang membuat karakternya terasa hidup. Ia tidak hanya berteriak-teriak, tapi juga menunjukkan kerentanan, seperti saat Serpico merasa sendirian melawan sistem. Pemain pendukung seperti Tony Roberts dan John Randolph menambah kedalaman, tapi film ini benar-benar milik Pacino. Hingga kini, penampilannya sering disebut sebagai salah satu potret terbaik polisi jujur di layar lebar.
Relevansi Abadi dan Warisan Film
Lebih dari sekadar drama kriminal, Serpico menyentuh isu korupsi institusional yang terinspirasi dari Knapp Commission nyata pada 1970-an. Film ini menunjukkan bagaimana integritas satu orang bisa mengguncang sistem, tapi juga biaya pribadi yang tinggi: pengkhianatan, isolasi, hingga ancaman jiwa. Di 2025, ketika isu akuntabilitas polisi masih panas di berbagai negara, Serpico terasa semakin relevan. Banyak yang membandingkannya dengan kasus-kasus kontemporer, di mana whistleblower sering menghadapi hambatan serupa.
Warisannya kuat di genre crime drama, memengaruhi film-film kemudian tentang polisi ambigu atau korupsi. Rilis ulang dalam format berkualitas tinggi beberapa tahun lalu, plus diskusi ulang di forum dan ulasan baru, membuktikan daya tariknya bagi generasi muda. Film ini juga menuai nominasi Oscar untuk skenario adaptasi, dan tetap dianggap klasik New Hollywood yang berani kritik sosial.
Kesimpulan
Serpico adalah mahakarya yang tak pudar waktu. Dengan alur realistis, akting brilian Al Pacino, dan tema mendalam tentang integritas versus korupsi, film ini lebih dari sekadar hiburan – ia adalah pengingat keras tentang harga kejujuran. Di akhir 2025, menonton ulang Serpico seperti pelajaran berharga bahwa masalah sistemik butuh keberanian individu untuk diubah. Bagi penggemar drama kriminal atau kisah nyata, ini tetap wajib tonton; bagi yang baru, saatnya menyaksikan bagaimana satu film bisa menggugat institusi besar dengan begitu powerful.