Review Film Elizabeth
Review Film Elizabeth. Film Elizabeth (1998), disutradarai oleh Shekhar Kapur, kembali menjadi perbincangan setelah pemutaran ulang dalam format digital di beberapa festival film pada Agustus 2025, menyusul perayaan 27 tahun sejak rilis awalnya. Film ini mengisahkan kehidupan awal Ratu Elizabeth I, yang diperankan dengan memukau oleh Cate Blanchett, dan meraih tujuh nominasi Oscar, termasuk Film Terbaik, dengan kemenangan untuk Tata Rias. Dengan sinematografi yang memukau dan narasi yang penuh intrik politik, Elizabeth tetap relevan sebagai salah satu drama sejarah terbaik. Artikel ini akan mengulas ringkasan film, alasan mengapa wajib ditonton, serta sisi positif dan negatifnya, memberikan gambaran mengapa karya ini masih memikat penonton hingga kini. BERITA BOLA
Ringkasan Singkat Mengenai Film Ini
Elizabeth mengisahkan transformasi Elizabeth Tudor dari seorang putri muda yang rentan menjadi Ratu Inggris yang kuat pada abad ke-16. Berlatar tahun 1558, film ini dimulai saat Elizabeth (Cate Blanchett) naik takhta di tengah Inggris yang terpecah akibat konflik agama antara Katolik dan Protestan. Ia menghadapi ancaman dari dalam, seperti tekanan untuk menikah dari penasihatnya William Cecil (Richard Attenborough), dan dari luar, seperti konspirasi dari Duke of Norfolk (Christopher Eccleston) serta intrik politik dengan Prancis dan Spanyol. Didampingi oleh Sir Francis Walsingham (Geoffrey Rush), Elizabeth belajar menavigasi pengkhianatan, memperkuat posisinya dengan mengorbankan hubungan pribadi, termasuk romansa dengan Robert Dudley (Joseph Fiennes). Film ini menggambarkan perjalanan Elizabeth menuju citra “Virgin Queen,” penuh dengan drama, pengorbanan, dan keputusan berani yang membentuk era Elizabethan.
Kenapa Film Ini Sangat Bagus Untuk Ditonton
Elizabeth adalah tontonan wajib karena perpaduan sempurna antara drama sejarah, intrik politik, dan penampilan akting yang luar biasa. Cate Blanchett, dalam peran breakout-nya, menghidupkan Elizabeth sebagai sosok yang rapuh namun bertransformasi menjadi pemimpin karismatik, membuat penonton terpikat pada setiap emosinya. Cerita yang penuh intrik, seperti konspirasi untuk menggulingkannya, terasa relevan dengan dinamika kekuasaan modern, menjadikan film ini menarik bagi penggemar politik atau sejarah. Sinematografi Remi Adefarasin, yang dinominasikan Oscar, menghadirkan visual megah dengan kostum dan set yang autentik, menciptakan suasana abad ke-16 yang memukau. Musik karya David Hirschfelder juga menambah intensitas emosional, terutama pada adegan-adegan klimaks. Dengan durasi 124 menit, film ini menawarkan narasi yang padat namun mudah diikuti, cocok untuk mereka yang menyukai drama berlapis dengan karakter kuat.
Apa Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Sisi positif Elizabeth terletak pada akting dan produksi yang luar biasa. Penampilan Cate Blanchett adalah sorotan utama, dengan kemampuan menangkap kerentanan dan keberanian Elizabeth, yang membuatnya dinominasikan Oscar. Pemeran pendukung, seperti Geoffrey Rush sebagai Walsingham yang licik dan Joseph Fiennes sebagai Dudley yang penuh gairah, menambah kedalaman cerita. Sinematografi dan desain kostum, yang memenangkan Oscar, menghidupkan era Tudor dengan detail yang kaya, dari gaun mewah hingga istana yang suram. Naskah Michael Hirst juga berhasil menyeimbangkan fakta sejarah dengan drama yang menghibur, membuat film ini mudah diakses meski tidak sepenuhnya akurat secara historis. Namun, ada beberapa kelemahan. Film ini mengambil kebebasan kreatif dengan sejarah, seperti mempercepat beberapa peristiwa atau mengubah peran karakter seperti Norfolk, yang mungkin mengganggu penggemar sejarah. Beberapa adegan juga terasa melodramatis, terutama romansa Elizabeth dan Dudley, yang bisa terasa berlebihan bagi penonton modern. Selain itu, pacing di paruh pertama agak lambat, dengan fokus berat pada intrik politik yang mungkin membingungkan penonton yang kurang familiar dengan konteks sejarah.
Kesimpulan: Review Film Elizabeth
Elizabeth adalah drama sejarah yang memikat, menggambarkan perjalanan Ratu Elizabeth I dengan akting memukau dari Cate Blanchett dan produksi yang megah. Meskipun memiliki kelemahan seperti ketidakakuratan sejarah dan pacing yang sedikit lambat, kekuatan film ini terletak pada narasi yang kaya, visual yang memukau, dan penampilan aktor yang luar biasa. Pada September 2025, pemutaran ulang dalam format digital mengingatkan kita akan daya tarik abadi film ini, yang relevan bagi pecinta sejarah, drama, atau cerita tentang kepemimpinan dan pengorbanan. Elizabeth adalah bukti bahwa kisah kekuasaan dan transformasi pribadi tetap mampu memikat penonton lintas generasi, menjadikannya wajib ditonton bagi siapa saja yang menghargai sinema berkualitas.